February 02, 2004

Menikmati hidup

Cobalah untuk duduk dengan tenang, pejamkan mata, hiruplah udara segar dengan pelan-pelan dan dalam!, kemudian dengarlah dan nikmatilah suasana di lingkungan anda!. Cukupkan 5 menit di posisi seperti itu. Selanjutnya cobalah untuk mulai berselancar ke masa lalu anda. Ingatlah masa-masa lalu, masa dimana anda masih anak-anak sampai dengan masa sekarang, kejadian-kejadian yang membuat anda menjadi seperti sekarang, atau rekan-rekan yang pernah mengisi hidup anda. Teruslah di posisi ini sampai anda betul-betul merasa nyaman dan sadar.

Tips itu baru dapat saya praktekkan setelah menyadari sering ngoyo pada pekerjaan, lupa waktu, kehilangan banyak teman, dsb. Kalau pun ada yang mau mengikuti tips ini, jangan salahkan kalau anda menemukan hal baru.

Andaikan kebahagiaan adalah jika anda merasa bangga karena karir anda melebihi sahabat karib anda, jika anda merasa puas setelah mendapatkan apa yang diinginkan, jika anda merasa bangga dengan kesibukan anda sehingga sempit waktu luang. Jika itu yang dimaksud kebahagiaan menurut anda, saya jamin anda tidak mendapatkan kebahagian hakiki.

Tidaklah munafik bahwa saya pernah mengalami hal seperti itu. Selama itu saya tidak merasakan keindahan pagi hari, tidak merasakan indahnya persahabatan, tidak memiliki waktu luang, selalu cemas dan penuh rasa was-was, dan juga tidak menikmati diri dan tidak bersyukur dengan pemberian Allah.

Kebahagian adalah ketika anda menyadari dan menikmati diri. Kebahagian tumbuh kokoh ketika rasa penerimaan akan diri seutuhnya lebih tinggi dari rasa penerimaan akan barang milik anda, jabatan anda dan titel anda. Kebahagiaan adalah ketika kita terus bersyukur atas pemberian Allah.

Tulisan ini saya coba akhiri dengan kutipan cerita dari seorang pakar kepemimpinan tentang perbincangan dua ekor ikan junior dan senior. Ikan junior selalu ingin mengetahui tentang kemegahan dan keindahan samudera. Ikan junior bertanya, “Tolonglah beritahu aku dimana samudera itu berada?”. Kemudian ikan senior menjawab, “Yang sedang kita tempati inilah samudera itu!”. Dengan nada kecewa ikan junior berkata sambil pergi,“Ah! Ini hanya air!”.

No comments:

Post a Comment