August 21, 2005

Saat-saat kembali!


Di bumi Kalimantan, cuaca terasa panas menyengat. Ya... panas yang seperti biasanya. Ditambah dengan dimulainya pembakaran-pembakaran lahan pada areal perkebunan masyarakat. Rutinitas yang Aku perhatikan terjadi pada bulan-bulan menjelang Ramadhan. Lalu, dicuaca panas seperti itu Aku mulai menulis tentang suatu niatan.

Masih ragu-ragu untuk menulis tentang topik ini sebetulnya. Tapi... memang sebaiknya ditulis. Bukan hanya sebagai pengingat, tapi dapat juga dijadikan rencana yang sebaiknya disusun secara matang, serta juga sebagai suatu tekad.

Menjelang 2 tahun di pulau Borneo bukanlah waktu yang lama. Menarik! Penuh tantangan dan tentunya banyak yang Aku dapatkan disini. Ilmu, keterampilan, dan kehidupan, yang meskipun teramat luas cakupannya.

Ada pelajaran yang didapat!.

Ritme pekerjaan kantor yang lumayan padat tentunya akan senantiasa dijumpai dimana saja, ditempat dimanapun di dunia ini!. Tidak terkecuali. Konflik, intrik dan kompetesi akan mudah juga dijumpai, baik di pekerjaan, atau di luar pekejaan. Dimanapun!. Atau hal yang enak sekalipun. Suasana kerja yang harmonis, senda gurau disela-sela deadline, atau souvenir-souvenir dan bonus-bonus atas pencapaian akan juga ditemui dimana saja.

Lalu....

Ketika kepastian akan semua hal tersebut dapat ditemui dimanapun. Ah... Aku rindu untuk menikmatinya dengan keluarga tercinta. Dirumah. Di tempat dulu dimana aku mulai belajar mengeja dan mulai belajar tertawa.

Aku....ingin kembali.

August 13, 2005

Camp Vietnam


Camp Vietnam di Pulau Galang-Otorita Batam. Sebuah tempat yang senantiasa memberi rasa dan warna yang bernilai dan full of emotion bagi setiap orang yang berkunjung kesana. Terlebih bagi orang yang pernah merasakan terbit dan tenggelamnya mentari, usapan lembut hembusan angin, kelokan tiap ruas jalan yang senantiasa memberi kepastian akan beberapa tempat seperti kuil, pos rumah sakit, kurungan hukuman, barak-barak kayu, dan lain sebagainya. Hmm! Rindu aku.....!

Berkunjung ke sana adalah suatu kunjungan kehidupan. Bahkan mungkin suatu pengalaman spiritual tentang makna hidup, harapan untuk survive, keinginan untuk berjuang dan keyakinan diri bahwa masih ada hari esok yang penuh dengan canda tawa dan senyuman renyah.

Camp Vietnam adalah sebuah cerita yang berakhir dengan happy ending. Ibarat roman bahagia, pelarian Vietnam yang mengalami pembantaian di negaranya karena perebutan kekuasaan mencari perlindungan ke negara-negara terdekat untuk mengungsi. Menjadi manusia perahu siapa yang menginginkan?. Tapi itulah jalan yang harus dilalui agar tetap hidup. Berbulan-bulan di laut dengan perahu kayu seadanya menjadi bagian dari kisahnya. Makanan minuman? Kata orang, banyak yang meninggal ketika dilaut itu, karena tidak adanya makanan menjadikan mereka melakukan kanibal terhadap saudaranya yang meninggal lebih dulu. Ah! Tuhan....

Bulan yang lalu reuni mantan penghuni camp vietnam diadakan. Ah! Sudah berbeda sekarang. Penghuni yang dulu kumuh sekarang sudah jauh berbeda, tentunya sudah keliatan berpenampilan khas orang sugih! Syukurlah! Tapi, mata-mata mantan penghuni itu masih menyiratkan kesan mendalam akan kepedihan yang sudah dilaluinya.